Tokoh Terpopuler
Larry Page Larry Page adalah salah seorang pendiri Google dan
saat ini Presiden Produk-produk Google Inc. Lawrence E. Page lahir t...
Ray Tomlinson Dilahirkan pada tahun 1941 di daerah bernama
Amsterdam di wilayah New York. Ia dan keluarganya kemudian pindah ke daer...
Kali akan diceritakan kisah nyata kehidupan pendiri HTC, Cher
Wang. Dia adalah wanita pengusaha yang dianggap sebagai wanita terkaya ...
Nike merupakan sebuah merk produk olahraga yang terkenal di
dunia, Perusahaan Nike didirikan oleh dua orang yaitu Bill Bowerman dan Phi...
William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill
Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Ga...
Wednesday,
October 2, 2013
Larry Page
adalah salah seorang pendiri Google dan saat ini Presiden Produk-produk Google
Inc. Lawrence E. Page lahir tahun 1973 di Lansing, Michigan dari orangtua Carl
Vincent Page, adalah seorang profesor ilmu komputer di Universitas Michigan dan
Gloria Page, yang merupakan guru pemrograman komputer di Universitas Michigan.
Setelah lulus dari East Lansing High School ia belajar dan mendapatkan gelar
Bachelor of Science di bidang rekayasa komputer dari University of Michigan dan
melanjutkan studi program Master di Universitas Stanford.
Sementara
belajar di Universitas Stanford, Page diperkenalkan kepada Sergey Brin. Kedua
tidak memulai sebagai teman, sepertinya tidak setuju pada kebanyakan topik
pembicaraan, tetapi akhirnya menemukan sebuah subjek yang telah menjadi sangat
menarik bagi mereka berdua. Topik yang Mengambil informasi dari kumpulan data
besar. Pasangan ini kemudian menulis apa yang secara luas dianggap sebagai
kontribusi mereka, kertas kerja yang disebut "The Anatomy of a Large-Scale
Hypertextual Web Search Engine". sejak itu menjadimakalah mereka menjadi
satu dari sepuluh makalah ilmiah paling banyak diakses di Stanford University.
setelah
mereka mulai bekerja pada sebuah proyek yang kemudian menjadi mesin pencari
Google. Setelah mencoba menjual gagasan namun gagal, mereka menulis rencana
bisnis dan membawa total investasi awal hampir $ 1 juta untuk memulai
perusahaan mereka sendiri. September 1998 Google Inc dibuka di Menlo Park,
California. Perusahaan tumbuh begitu cepat dan mendapatkan begitu banyak
karyawan beberapa kantor di Relokasi karena kurangnya ruang, akhirnya Google
Inc menetap di tempat yang sekarang di sebut Mountain View, California. Selama
beberapa tahun berikutnya google yang dipimpin oleh Larry dan Sergey Google
membuat banyak inovasi dan ditambahkan ke daftar produk dan karyawan (hampir
5.000 tahun 2006). Oktober 2004 Google mengumumkan hasil kuartal pertama mereka
sebagai sebuah perusahaan yang ditawarkan publik, dengan mencatat penerimaan
sebesar $ 805.9 juta. Pada tahun 2005 Page telah diperkirakan memiliki kekayaan
senilai US $ 12 miliar dan menjadi orang urutan ke enambelas dalam daftar
majalah Forbes dan membuatnyamenjadi orang ke-27 orang terkaya di dunia.
Pada tahun
2002, Larry bernama Forum Ekonomi Dunia Global Leader for Tomorrow. Ia adalah
anggota National Advisory Committee (NAC) untuk Universitas Michigan College of
Engineering, dan bersama-sama dengan Co-Founder Sergey Brin, Larry mendapat
penghargaan Marconi Prize pada tahun 2004. Dia adalah wali direksi dari X
PRIZE, dan terpilih menjadi anggota National Academy of Engineering pada tahun
2004.
Semua orang
tahu Larry Page, namun jarang ada orang yang tahu tentang pendiri Google
lainnya, yaitu Sergey Brin. Sergey Brin mempunyai darah Moskow yang kental. Dia
lahir pada 21 Agustus 1973. Selain terkenal di dunia maya, Ia juga merupakan
ilmuwan yang disegani. Sergey Brin menerima gelar sarjana di bidang matematika
dan ilmu komputer dari University of Maryland di College Park. Dia lulus dari
program Ph.D bidang ilmu komputer di Stanford University. Sergey juga merupakan
penerima gelar dari National Science Foundation Graduate Fellowship serta gelar
kehormatan MBA dari Instuto de Empressa.
Sergey muda meninggalkan tanah kelahirannya Rusia ke Amerika pada umur 6 tahun. Dia mengenyam pendidikan di University of Maryland. Dia mencoba mengikuti jejak Ayah dan Kakeknya yang terlebih dahulu mendalami matematika dan ilmu komputer. Setelah lulus, dia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Stanford University untuk meraih gelar Ph.D dalam bidang ilmu komputer. Kemudia dia berteman akrab dengan Larry Page. Mereka melengkapi kamar kecil di asrama dengan komputer murah dan mencoba meneliti tentang sistem penggalian data untuk membangun sebuah mesin pencari yang canggih. Program yang berhasil mereka ciptakan kemudian menjadi sangat populer di Universitas Stanford dan mereka mengakhiri masa belajar mereka dengan membangun Google di garasi kecil sewaan.
Sergey juga
menjadi pembicara pada pertemuan akademik internasional, forum bisnis dan
teknologi, termasuk World Economic Forum and the Technology, Entertainment and
Design Conference. Dia membagikan pandangannya pada industri teknologi dan masa
depan mesin pencari pada Charlie Rose Show, CNBC, dan CNN. Pada tahun 2004, dia
dan juga Larry page dianugerahi “Person of the Week” oleh ABC World News
Tonight.
Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Sergey sangat berhubungan dengan mesin pencari, ekstraksi informasi yang tidak berstruktur, dan penggalian data dari kumpulan teks dan data-data ilmiah. Dia kemudian mempublikasikan banyak penelitian akademik, termasuk Extracting Pattern and Relations from the World Wide Web (Ekstrasi Pola dan Hubungan dari World Wide Web, -Red); Dynamic Data Mining: A New Artchitecture for Data With High Dimensionality, yang kemudian dipublikasikan bersama dengan Larry Page; Scalable Technique for Mining casual structures; Dynamic Itemset Counting and Implication Rules for Market Basket Data; dan Beyond market Baskets; Generalizing Association Rules to Correlation.
Yang terbaru, pada tahun 2009, Forbes Magazine menyebutkan bahwa Sergey Brin dan Larry Page menjadi salah satu dari lima orang yang mempunyai kekuasaan penting di dunia. Kemud
ian pada tahun 2012, Forbes mencantumkan namanya sebagai
orang terkaya ke-24 di di dunia dengan total kekayaaan sebesar 18.7 juta dolar
pada Maret 2012.
ENDIRI HTC
Kali akan diceritakan kisah nyata
kehidupan pendiri HTC, Cher Wang. Dia adalah wanita pengusaha yang dianggap
sebagai wanita terkaya di Cina. Dia adalah pendiri perusahaan pembuat
smartphone, HTC dan juga merupakan inovator lahirnya chipset terintegrasi VIA
Technologies. Siapa sebenarnya perempuan ini? Mari simak boiografinya berikut
ini.
Kisah nyata kehidupan Cher Wang
dimulai dari dirinya yang merupakan seorang anak jurtawan. Perempuan yang lahir
pada tanggal 14 September 1958 ini terlahir dari kalangan berada. Ayahnya
merupakan seorang pengusaha. Ayahnya dikenal sebagai konglomerat Formosa
Plastics Group. Tidak heran jika Cher Wang sering disebut sebagai putri taipan
kaya dari Taiwan
Masa Kecil Cher Wang
Bagiamana kisah nyata kehidupan masa
kecil Cher Wang? Cher Wang ternyata bukan seorang wanita yang glamor dan suka
menghamburkan uang. Dia juga bukan seorang yang manja dan hidup bergaya
layaknya seorang putri. Meskipun hidup di tengah kekayaan, Cher Wang hidup
dengan caranya sendiri yang sederhana dan dermawan. Cher Wang kecil diajarkan
oleh ayahnya untuk berbuat baik. Ia sering diajak oleh ayahnya untuk berkunjung
ke rumah sakit setempat. Rumah sakit tersebut nyatanya sering mendaparkan
bantuan dana dari sang ayah. Hal inilah yang kemudian sedikit mempengaruhi
jalan kehidupan Cher Wang.
Cher Wang mengenyam pendidikan di
luar negeri. Ia bersama saudar-saudaranya dikirim belajar di luar Taipei.
Ayahnya merasa anak-anaknya temasuk Cher Wang harus merasakan pengalaman hidup
yang berbeda-beda. Dalam hal ini Ayahnya termasuk ketat. Ayahnya ingin Cher
Wang merasakan sebuah perjuangan, Untuk itu Cher Wang dikirim ke Oakland,
California untuk belajar di College Preparatory School. Setelah itu ia lanjut
ke Universitas California
Karir Cher Wang
Kisah nyata kehidupan seorang Cher
Wang berlanjut setelah ia lulus dan kembali ke Taiwan. Karir pertamanya dimulai
pada tahuan 1982 saat ia masuk perusahaan First International Computer,
perusahaan pembuat komponen komputer dan elektronik yang ada di Taiwan. Lima
tahun kemudian perubahan besar terjadi dalam karir Cher Wang. Ia mendirikan
perusahaan komputer pembuat chipset bernama Via Technologies. Perusahaan ini
didirikan bersama suaminya, Wen Chi Chen yang kini menjadi CEO-nya. Perusahaan
ini mengeluarkan chipset untuk komputer dan pernah populer pada zamannya.
Mendirikan HTC
Kisah kehidupan nyata seorang wanita
pengusaha ini akan memberikan inpirasi pada setiap wanita. Hal ini karena dia
tidak pernah menyerah dan selalu belajar dari ayahnya yang dikenal sebagai
'Raja Operasi Bisnis'. Setelah mendirikan Via Technology, pada tahun 1997, Cher
Wang mendirikan perusahaan yang fokus pada pengembangan smartphone yaitu HTC
Corporation atau High Tech Computer Corporation.
Perusahaan ini awalnya fokus pada
pembuatan notebook. Namun karena ranah ini cukup ketat, akhirnya HTC berfokus
pada pengembangan ponsel pintar. Ponsel pertama yang diusungnya adalah
smartphone dengan sistem operasi Windows Mobile. Namun keberruntungan tidak
memihak perusahaan ini. Sampai akhirnya HTC memutuskan untuk mengusung
smartphone dengan sistem opersi Android. Bahkan kini HTC bisa menjadi
perusahaan terkemuka karena bisa mengusung telepon bermerek Google, Nexus One.
Hal inilah yang kemudian menjadi titik balik kesuksesan Cher Wang bersama
perusahaan ternamanya , HTC.
Berkat mendirikan HTC, Cher Wang
kini dianggap sebagai salah satu wanita yang berpengaruh. Tentu perjuangan Cher
Wang memang belajar dan dipengaruhi oleh ayahnya. Namun meskipun
berlatarbelakang keluarga kaya, kisah kehidupan nyata Cher Wang membuktikan
bahwa perusahaannya dibangun atas kerja keras sendiri. Artinya dia tidak
mengandalkan kepopuleran ayahnya. Ia berjuang mendirikan HTC bersama dukungan
dari suaminya, Wen Chi Chen
Cher Wang Seorang Pemalu yang
Dermawan
Kisah kehidupan nyata Cher Wang yang
patut diberi contoh adalah sifat dermawannya. Dibesarkan bersama sang ayah yang
juga sering membantu orang lain, membuat Cher Wang memiliki rasa simpati pada
orang yang kurang beruntung. Ia juga menaruh perhatian pada pembangunan
pendidikan. Contohnya adalah pada tahun 2011, saat ia menyumbangkan dana
sebesar US $ 28.100.000 untuk pembangunan Guizhou Forerunner College, sebuah
perguruan tinggi amal yang ada di Barat Daya China.
Selain dikenal sebagai seorang
dermawan, Cher Wang juga dikenal sebagai pemalu. Dia tidak suka jadi pusat
perhatian. Di perusahaannya sendiri, Wang tidak terlibat dalam tim manajemen
eksekutif HTC tetapi sebagai ketua, ia tetap ikut campur untuk menentukan arah
perusahaan. Kini atas usahanya, Cher Wang mendapat penghargaan diantaranya,
penghargaan sebagai eksekutif muda yang layak dipantau pada tahun 2005. Ia juga
dinobatkan sebagai wanita terkaya di Negeri Ginseng pada tahun 2011 oleh
Majalah Forbes. Itulah kisah nyata kehidupan Cher Wang yang mungkin bisa jadi
inpirasi terutama untuk kaum wanita.
1. Emha Ainun Najib
Muhammad Ainun Nadjib atau yang
biasa di kenal Emha Ainun Nadjib, atau lebih populer dipanggil Cak Nun. Ia
menjadi tokoh budaya sekaligus pemuka agama yang kharismatik. Jamaah Maiyah
Kenduri Cinta yang digagasnya sejak tahun 1990-an menjadi acara rutin sebagai
forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka,
nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender.
Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
2. Adam Malik
Adam Malik Batubara (lahir di
Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa
Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah tokoh politik dengan banyak
jabatan. Pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua
DPR, hingga puncak karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3 dari tahun
1978-1983.
Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.
Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara
Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.
Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara
3. Ajip Rosidi
Ajip Rosidi adalah sastrawan
Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit,
pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Singkatnya, ia tokoh besar Indonesia
di bidang tulis-menulis.
Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).
Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.
“Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.
Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).
Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.
“Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.
Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
4. Andrie Wongso
Di antara motivator yang terkemuka
dewasa ini, Andrie Wongso jadi satu tokoh dengan pengalaman hidup yang penuh
inspirasi. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin
di kota Malang.
Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.
Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.
Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.
Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses
Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.
Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.
Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.
Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses
5. Bob Sadino
Kita boleh memandangnya sekarang
sebagai konglomerat, pengusaha sukses yang kaya raya. Namun lika-liku hidupnya
bisa memotivasi kita, bahwa apa pun yang terjadi, kesalahan apa pun yang kita
perbuat, bila kita sadar dan mau berjuang dari titik nadir, Insya Allah bisa
menggapai impian.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.
Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.
Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar